Pendidikan dan Pengajaran
March 1, 2009 by
karepebejo
SEJAUH ini, isu pendidikan yang dipandang sudah mencakup makna
pengajaran atau kegiatan mendidik diyakini sudah mencakup kegiatan
mengajar masih diperdebatkan atau masih patut dipertanyakan.
Sesungguhnya manusialah yang menjadi sasaran utama pendidikan, sedangkan
ilmu pengetahuan menjadi sasaran utama pengajaran. Manusia dididik
untuk menjadi baik, sekaligus diajar untuk menjadi pandai. Seorang guru
adalah pendidik dan pengajar. Guru mengajarkan ilmu pengetahuan kepada
peserta didik agar menjadi pandai. Guru juga mendidik peserta didik agar
hidup baik menurut kebenaran ilmu yang diajarkan. Dengan kata lain,
guru mendidik peserta didiknya untuk menjadi manusia yang baik karena
berguna dengan mengajarkan kebenaran ilmu pengetahuan. Selain menjadi
baik dan pandai atau menjadi manusia yang bermoral dan cerdas secara
rasional, peserta didik juga diajarkan pengertian tentang berbagai jenis
skill atau keterampilan dan dididik melalui berbagai latihan agar
terampil di dalam menjalani hidup dan mengisi jalan hidupnya di tengah
masyarakat dengan keteladanan yang baik (moral) dan benar (rasional).
Manusia yang baik, benar, dan terampil diharapkan dapat menghadirkan
dirinya secara fungsional untuk semakin menjadi manusia yang memiliki
kepribadian sehingga dapat menjadi sumber rahmat bagi sesamanya dan bagi
lingkungan hidupnya, termasuk lingkungan budaya dan lingkungan alam
yang menopang hidupnya. Acuan dari pendidikan dan pengajaran demikian
mengunghkapkan secara jelas tentang betapa pentingnya kualitas
pendidikan dan pengajaran sebuah bangsa. Dapat dinyatakan bahwa kekuatan
penumbuh kualitas kebudayaan dan peradaban sebuah bangsa atau kualitas
sebuah bangsa adalah kualitas pendidikan dan pengajaran. Kualitas sebuah
bangsa tercermin pada kepribadian bangsa yang bermuatan nilai-nilai
luhur budayanya secara maksimal dan optimal. Nilai-nilai inilah yang
difungsikan sebagai kekuatan yang dapat meningkatkan kualitas manusia
atau para warga sebuah bangsa yang menerima pengajaran dan pendidikan.
Nilai-nilai yang dimaksud adalah semua nilai yang menyebabkan seorang
manusia menjadi semakin manusia karena bukan saja pandai dan terampil,
melainkan juga baik berdasarkan ketangguhan akhlak dan budi pekertinya.
Harus diakui bahwa bangsa kita sedang dalam keadaan terpuruk, terutama
dalam bidang kepribadian yang ditentukan oleh moral living style atau
gaya hidup moral yang kian jauh dari nilai-nilai luhur bangsa. Gaya
hidup yang secara sangat signifikan semakin materialistis, dengan anak
kembarnya konsumtivisme dan hedonisme, sedang melanda negeri yang
mengalami multikrisis yang belum juga teratasi secara tuntas dan radikal
atau teratasi hingga keakar-akar penyebab keterpurukan. Gaya hidup
materialistis makin diteguhkan oleh dominasi fundamentalisme pasar yang
ditunggangi kekuatan-kekuatan pemilik kapital yang neoliberalistis dalam
wujud global corporate conglomarations. Dapat diduga bahwa
fundamentalisme pasar ini pulalah yang menjadi salah satu faktor yang
turut menggiring arah dan kualitas serta muatan pendidikan dan
pengajaran kita. Benarkan dugaan bahwa pendidikan dan pengajaran
nasional saat ini cenderung diperuntukkan bagi pemenuhan tuntutan pasar
yang sedang dikuasai penuh oleh kaum neoliberalis. Ada baiknya hal ini
diwaspadai dengan memperbaiki sistem pendidikan nasional negeri ini
dengan kembali diakarkan pada nilai-nilai luhur budaya bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar